Selasa, 22 Maret 2011

Berbicara tentang Masa

Berbicara mengenai masa dalam kehidupan manusia, maka saya mengibaratkan masa itu seperti seseorang yang mengendarai mobil.

Masa sekarang seperti orang itu duduk di kursi depan, merasakan pegalnya berkendara dan repotnya mengoper gigi serta mengoperasikan kemudi. Memang sulit, tapi tidak mustahil untuk diselesaikan.

Masa depan seperti semua jalan yang nampak ketika orang itu berkendara. Halus beraspal atau sulit bergeronjal selalu muncul di hadapan. Bahkan "pengendara lain" pun akan dijumpai, atau "pengganggu" akan menghampiri. Tapi kita tahu bagaimana rupa jalan itu.

Masa lalu seperti spion yang membantu orang itu berkendara. Tak selayaknya selalu melihat kebelakang karena kita bisa saja menabrak sesuatu bila melakukannya. Baiklah melihat masa lalu sekali-dua kali untuk mengingatkan diri apa yang telah dilalui.

Dan dimanakah posisi Tuhanmu?

Bila kamu mengijinkanNya, maka dengan senang hati Ia akan membawa peta dan duduk di sampingmu untuk menunjukkan jalan padamu. Jalan yang Ia berikan selalu mulus sesuai dengan imanmu. Bukankah "imanmu telah menyelamatkan engkau"? Jadi janganlah sekali-kali kamu meminta iman kepada Tuhanmu, karena Tuhanmulah yang akan meminta imanmu.

Bila kami tidak mengijinkan Dia untuk duduk di sampingmu, maka Ia akan selalu memasang rambu-rambu lalu lintas di sepanjang perjalananmu. Kamu bisa membacanya ataupun mengabaikannya, tapi percayalah, apapun pilihanmu Ia akan setia karena "kasih itu setia."

Percayalah, siapapun kamu, apapun agamamu, seatheis apapun kamu, sekali-kali Tuhanmu tak pernah meninggalkanmu.