Minggu, 06 Mei 2012

Intermezzo

Long time no see fellas! Here's a picture of my college friends and me. Today we go to Depok beach. Sudah lama rasanya tidak kumpul sebanyak ini. Biasanya hanya bertemua 3-4 orang saja. Ya kalau dulu sih tiap pergi dolan-dolan hanya seteman angkatan saja, kalau sekarang sudah plus pasangannya masing-masing (kalau yang punya pasangan *lol*).
Proficiat buat Wjex Desroisers yang berhasil mengumpulkan sebagian teman-temin ini. Sayang masih banyak yang belum bisa gabung, tapi mungkin lain kali bisa lebih lengkap.
Setelah pergi ke pantai, dilanjutkan dengan tumbas basi goreng dan bakmi jawa godog. Seperti biasa, cirikhas bakmi jawa adalah dimasakan menggunakan 'suwi' alias lamaaaa banget. Tapi karena bertemu dengan teman lama, dadi ora kroso suwene.

Wis ah. Berhubung terlalu senang jadi malah seperti nulis buku harian wkwkwk...luweh!

Jumat, 04 Mei 2012

Bahasa dan Budaya

Sekarang blog ini menjadi adalah semacam tempat tulis menulis saya saja. Berhubung sekarang punya dua blog, jadi blog yang satunya pakai bahasa inggris dan yang dimarih pakai bahasa indonesia saja. Sebentar sebentar, kalau yang ini bebas sajalah, mau bahasa indonesia boleh, mau bahasa inggris juga boleh, syukur-syukur besok bisa bahasa jepang.

Ngomong-ngomong soal bahasa, tadi siang tergelitik dengan pernyataan seorang atasan yang posisinya jauh di atas saya yang menyatakan bahwa bahasa itu kan bagian dari budaya. Nah, apakah tidak terbalik? Bukannya budaya itu bagian dari bahasa. Memang benar sih kalau belajar bahasa tidak akan lepas dari budaya. Tapi, mayoritas pendidikan di Indonesia itu mempelajari bahasanya bukan budayanya. Apa ingat pernah belajar budaya inggris/barat sejak SD-SMA? Bukankah dari dulu kita belajar bahasa inggris bukan budaya inggris. Jadi bahasa itu superiornya budaya.


Itu kesimpulan dari sistem pendidikan di Indonesia yang sepertinya kurang tepat. Budaya memang sebenarnya membawahi bahasa. Awas jangan terbalik memahami kata 'membawahi' ya. Baiklah, mari kita bahas-sesuaikan. Ketika kita hidup, apakah kita mempelajari secara khusus tentang bahasa? Tidak. Kita mengimitasi orang tua kita dalam berbahasa. Bagian yang kita pelajar sebenarnya adalah budaya suku/ras/lingkungan kita. Ketika kita hhidup dalam lingkugan orang jawa misalnya, kita tumbuh dalam budaya yang sopan dan pekewuh (maaf saya kesulitan mengindonesiakan kata ini). Ketika rasa rendah hati -yang tercermin dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita- telah masuk ke dalam diri kita, maka saat itulah kita bisa mengaplikasikan bahasa jawa yang telah kita imitasi. Ingatkah Anda ketika masih kecil kita menggunakan bahasa-bahasa yang kasar kepada orang yang lebih tua kemudian kita ditegur? Itulah budaya yang diajarkan oleh orang tua kita. Jadi, dapat disimpulkan bahwa budaya membawahi bahasa. (dan Anda benar pak Hani).

Cukuplah untuk hari ini. Hari sudah terlalu larut walaupun mata belum terlalu mengantuk. Meskipun demikian, kita masih mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas kita esok hari. 

Salam,